Aku menatapnya. Dia berdiri menikmati angin sore. Mentari mulai tenggelam perlahan. Cahaya jingga keemasan menghias langit, memaksaku untuk bertanya...
Kenapa kau begitu menyayangiku?
-----entahlah...mungkin karena kau sempurna..
Sempurna? Maksudmu? Tidak ada yang sempurna...
-----ada... (menunjuk ke arahku). Ka-mu... Sempurna... untukku...
Kenapa? Kenapa aku sempurna bagimu?
-----karena aku telah memberikan hatiku untukmu...
Hatimu? Untukku? Kenapa kamu berikan benda itu? Benda terpenting itu?
-----karena... karena aku percaya kamu...
Benarkah...?
-----(mengangguk) Iya, aku percaya kamu... Karena itu aku sayang kamu, dan hanya kamu...
(tersenyum) Terima kasih karena telah mempercayaiku...
-----sama-sama. Terima kasih juga...
Terima kasih? Untuk apa?
-----Untuk menyayangiku.
Terima kasih...